Jumat, 29 April 2016

Dharmais,Ice Age, sampai KTA

Holaaaa...mumpung lagi mood, saya mau ceritain awal saya ketemu sama si DK, nanti berlanjut di postingan selanjutnya ya, hehehe..

Awal saya ketemu DK itu tahun 2012, tepatnya akhir Juli, waktu itu bulan Ramadhan, saya sedang berada di Lampung dan akan kembali ke Jakarta, tujuan saya saat itu RS. Harapan Kita karena sepupu saya baru saja menjalani operasi di sana. Saat itu, saya sedang menunggu antrian untuk naik ke kapal di pelabuhan Bakau Heni, saya berdiri tepat di belakang laki-laki berbaju putih, saat itu yg ada di fikiran saya adalah "nih cowo tinggi banget, bersih, badan jg lumayan lah" itu penilaian pertama saya walau saya belum melihat jelas wajahnya.

Setelah sampai di pelabuhan Merak saya menuju tikungan tempat bus biasa lewat, saya tidak ke terminal karena terlalu jauh dan tidak ingin menunggu lama. Saat naik bus jurusan terminal Kalideres, saya agak kaget saat laki-laki tadi jg berada di bus yang saya tumpangi, karena bus langsung melaju saya mencari tempat duduk terdekat, dan duduklah saya satu bangku di depan laki-laki tadi.

Seperti biasa saya memasang earphone dan mendengarkan lagu yang saya suka, tidak lama kemudian sayup-sayup saya mendengar seseorang di belakang saya sedang berbicara di telepon, tidak sengaja saya mendengar laki-laki tadi sedang kebingungan, sepertinya dia tidak tahu kendaraan umum ke tempat tujuannya. Saat itu terbersit untuk membantunya, tetapi saya berfikir kembali, saya perempuan, apa pantas saya duluan mangajak lawan jenis yang tidak saya kenal. Saya menimbang-nimbang untuk membantu atau tidak, akhirnya saya memberanikan diri untuk bertanya "mau ke Dharmais Mas?" Itu kalimat pertama saya, karena tadi saya dengar Dia menanyakan rumah sakit itu di telepon. "Iya mbak, tapi sebenernya saya mau ke stasiun senen, saya tau angkutan ke sana tapi dari Dharmais" jawabnya dengan senyuman, akhirnya saya mengajaknya untuk pergi ke tempat tujuan bersama karena memang letak tempat tujuan saya dan Dia bersebelahan.

Setelah ngobrol ini itu,panjang lebar saya mengetahui bahwa Dia adalah seorang Taruna dari salah satu akademi pelayaran di Semarang. Setelah sampai di tempat tujuan, Dia akhirnya meminta nomor telepon saya, dan saya masuk ke area rumah sakit.

Beberapa hari kemudian kami bertemu lagi setelah sebelumnya kami membuat janji untuk bertemu setelah urusannya di Semarang selesai. Kami bertemu di salah satu mall di Jakarta, niatnya kami ingin menonton film batman tapi sayangnya film itu mulai saat sore hari sedangkan saya harus kembali ke rumah sakit sebelum magrib, karena tidak tahu harus ke mana, akhirnya kami menonton film Ice Age, sepanjang film kami hanya ngobrol dan sesekali memerhatikan layar di depan kami. Untunglah saat itu tidak terlalu ramai, jadi kami tidak mengganggu penonton lain.

Saat akan pulang saya mengajaknya untuk naik Trans Jakarta, tetapi di dengan tampang jahilnya mengajak saya naik bajaj, setelah berdebat (sambil bercanda) cukup lama kami memutuskan untuk naik taksi, saat di dalam taksi kami tidak henti-hentinya bercanda, lalu saya bertanya kepada DK "kita bakal ketemu lagi gak ya?" Lalu DK melepas jaketnya "nih bawa jaket saya, ini jaket kesayangan, jadi bakalan saya ambil lagi, dan kita bakal ketemu lagi" karena saya tidak membawa tas yang cukup besar akhirnya saya menolak dan meminta pilihan lain, dan dia mengeluarkan kartu anggota purna paskibraka, dan dia bilang "tanpa ini saya gak bisa masuk istana, kartu ini penting, nanti akan saya ambil lagi" dan akhirnya saya menyimpan kartu tersebut, sesuai janji kami bertemu lagi tapi DK tidak mengambil KTA miliknya.

Rabu, 27 April 2016

Tentang Kuatnya Seorang Perempuan

Halooooo...udah lama ini blog hibernasi,hehehe. Mumpung masih April nih,masih ada bau-bau hari Kartini kan ya 😁

Judulnya serius bgt ya? Tapi memang begitulah perempuan.

Apakah kalian (kaum adam) *cieelah bahasanya 😅* masih berfikir bahwa perempuan itu lemah?? Coba kalian fikir baik-baik deh.. Perempuan itu sebenernya kuat,bahkan terkadang mereka lebih kuat dari pada kalian. Perempuan bisa melaksanakan (hampir) seluruh pekerjaan laki-laki, mulai dari mencuci kendaraan, mengendarai kendaraan roda dua ataupun 4,memasang saklar listrik, memperbaiki perabotan yang rusak, menjadi polisi, bahkan pilot pesawat tempur, apakah kalian masih memandang derajat perempuan cengeng?? Coba kalian fikir lagi dan lagi, kalian, dulu dibesarkan oleh seorang perempuan tangguh, perempuan yang rela mengorbankan segala yg Dia punya,bahkan nyawa sekalipun. Menahan sakit yang luar biasa saat berusaha melahirkan kalian ke dunia. Apakah perempuan mengeluh lalu menyerah saat itu?? Tidak,mereka akan berusaha sekuat mungkin agar kalian terlahir ke dunia ini.

Coba sesekali kalian merasakan tugas perempuan, khususnya kalian yang sudah berumah tangga, mengurus anak sendirian selama 24 jam, atau 12 jam, apa kalian sanggup menghadapi rewelnya si kecil, membersihkan rumah, memasak untuk makan siang dan makan malam, mencuci pakaian, dan mengurus kebutuhan seluruh anggota keluarga.

Sebagian perempuan harus bisa mengurus segala urusan tanpa bantuan pasangan, terutama kami. Kami para kekasih & istri pelaut, kami harus bisa menghadapi segala sesuatu sendirian untuk sementara waktu, sedikit waktu untuk berkeluh kesah, bahkan hampir tidak ada waktu untuk pergi bersama, saling menggandeng tangan satu sama lain. Kami perempuan terpilih, perempuan yang mandiri, perempuan pemberani...